I HATE U YESTERDAY

on Sunday, January 6, 2013
Kemarin adalah hari pertama masuk sekolah pasca libur panjang natal dan tahun baru. Sebagai seorang pendidik aku tentunya aku merasa sangat senang sekali karena bisa bertemu lagi dengan anak-anak didikku. Walau kusadari mereka jarang sekali bisa memahami apa yang aku terangkan. Namun aku juga sadar bahwa semua itu juga resiko yang harus aku hadapi  mendidik banyak orang.

Hari pertama masuk sekolah, aku dibuat kecewa dengan anak-anakku. Kemarin aku mengisi pelajaran sekedar untuk sharing sama anak-anak. Aku ingin tahu masalah yang dihadapi anak-anak hingga nilai mereka jeblog saat ujian mata pelajaranku. Namun tak satupun di antara mereka yang mau berbagi. Mereka bilang tak punya masalah apa-apa dengan pelajaran yang aku terangkan alias faham. Namun tak semudah itu aku percaya dengan mereka. Aku terus memaksa mereka untuk berkata jujur, karena sesungguhnya mereka memang punya masalah tapi mereka tak menyadari. Setelah agak lama aku memaksa akhirnya ada satu anak yang  bilang bahwa masalah dia adalah kosakata. Iya, dia kekurangan kosakata bahasa inggris. Kemudian ada lagi yang lain, dia bingung dengan penggunaan tobe dalam rumus tenses. Maksudnya adalah, misalnya tobe am buat subyek apa dll. Padalah semua itu sudah aku terangkan secara gamblang. Dari sini aku tahu bahwa mereka tidak benar-benar memahami dengan apa yang aku terangkan.

Yang lebih membuatku kecewa dan sedikit naik pitam, Ni'mah mengatakan aku yang enggak-enggak. Dia tega mengatakan itu padaku. Namun sebagai seorang yang sudah dewasa apalagi aku seorang pendidik aku harus menunjukkan sikap yang profesional dan tidak mengedepankan emosiku. Aku tak pernah berpikir sebelumnya jika Ni'mah akan mengatakan hal itu padaku.

I HATE U YESTERDAY

0 comments:

Post a Comment