Duhai Muridku...

on Tuesday, December 25, 2012
Namaku Zainal. Aku adalah seorang guru di sebuah SMP swasta. Sudah hampir 3 tahun aku menjadi tenaga pendidik di SMP tersebut. Suka duka sebagai seorang guru telah mengiringi hari-hariku kala mendidik tunas bangsa di bangku sekolah tersebut. Namun dari suka duka tersebut aku menjadi tahu bagaimana perasaan seorang guru saat sedang menerangkan pelajarannya lantas guru tersebut dibeginikan dan dibegitukan oleh murid-muridnya.
Sekolah tempatku berkantor tergolong baru. Berdiri di lingkungan sebuah pondok pesantren yang juga baru namun sudah dipadati oleh orang-orang yang ingin menimba ilmu.
Saat aku menulis ini, merupakan tahun ketiga aku mengabdi sebagai tenaga pendidik. Pada tahun ini pula aku merasa ada yang berbeda dari masa-masa sebelumnya. Aku ingin sekali terus mengajar di sekolah tersebut dan bahkan sesekali aku tak ingin ambil libur mengajar. Itu semua karena ada seorang anak didikku yang aku merasa bahwa aku menganggap dia lebih dari seorang murid. Iya, aku merasa aku cinta dia.

Namanya Ni'mah, begitulah teman-temannya memanggil dia. Entah kenapa juga aku merasa cinta dengan dia. Namun harus aku akui bahwa setiap kali waktunya aku mengajar di kelasnya, semua materi yang sudah aku pelajari sebelumnya untuk aku terangkan pada anak-anak, bubar dari ingatanku. Begitu manisnya senyuman yang dia berikan padaku hingga mampu meluluh lantahkan hatiku.

Sejak aku merasa bahwa aku benar-benar suka sama muridku sendiri, setiap malam aku selalu ingat dia, berharap pagi cepat datang agar aku bisa menemui dia di sekolah. Bahkan saat aku sedang sibuk pun dia datang melintas di pikiranku.

Saat kita saling bertemu, entah di dalam kelas maupun di luar kelas, dia selalu memberi senyuman termanisnya untukku, akupun membalas senyum manis dia. Aku merasa bahwa aku adalah orang yang paling bahagia di dunia ini kalau melihat dia tersenyum kepadaku.

Oh Ni'mah muridku sayang, apa yang sebenarnya telah engkau lakukan kepadaku hingga aku tidak bisa menghapuskan dirimu dari pikiranku? Aku selalu membayangkan bahwa suatu saat nanti kita akan bisa jalan bersama.
readmore »»